Kegiatan berburu Sunset di Merauke
ini sudah cukup lama, sekitar 2 tahun lalu, tepatnya di Bulan Oktober 2012. Saya
pergi ke Merauke didorong oleh lagu “Dari Sabang Sampai Merauke”. Saya sudah pernah ke Sabang, maka saya juga
harus menginjakan kaki di Merauke.
Tak banyak yang bisa dikunjungi
disini. Di Hari pertama saya pergi ke
perbatasan dan taman nasional wasur. Di Hari kedua saya pergi ke pantai lampu
satu. Saya pergi dengan ojek. Ojek datang menjemput ke hotel Nirmala tempat
saya menginap pukul setengah lima sore.
Sekitar jam 5 kurang saya tiba di pantai. Air laut sedang pasang surut, sehingga
hamparan pasir terbentang luas. Pasir
tersebut berwarna hitam, dan menurut tukang ojek yang menemani saya, itulah
asal kata “Mutiara Hitam”, yang merupakan sebutan lain untuk Papua.
Pantai tersebut sangat
ramai. Sepertinya pantai ini telah
menjadi tempat tongkrongan masyarakat kota Merauke, mungkin karena letaknya
yang sangat dekat dengan kota dan juga karena disini mereka dapat menyaksikan sunset yang sangat indah. Hal unik lain di pantai ini adalah banyak
burung camar bertebangan dan keberadaan mereka menambah daya tarik pantai ini. Bagaimanapun secara keseluruhan menurut saya pantai ini biasa saja.
No comments:
Post a Comment